Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

kisah Batu Gilingan gandum yg berbicara

Fatimah binti Muhammad SAW., atau lebih dikenal dengan Fathimah az-Zahra (Fatimah yang selalu berseri), putri bungsu Nabi Muhammad dari perkawinannya dengan istri pertamanya, Khadijah. Ketika usianya beranjak dewasa, Fatimah Az-Zahra dipersunting oleh salah satu sepupunya, sahabat sekaligus orang kepercayaan Rasulullah, Ali bin Abi Thalib. Rasulullah sangat menyayangi Fatimah. Setelah Rasulullah bepergian ia lebih dahulu menemui Fatimah sebelum menemui istri-istrinya. Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya tatkala di atas mimbar: “Sungguh Fatimah bagian dariku, siapa yang membuatnya marah berarti membuat aku marah”. Dalam riwayat lain disebutkan, “Fatimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti”. Alkisah , suatu hari masuklah Rasulullah SAW., menemui putrinya Fatimah. Rasulullah mendapati putrinya sedang menggiling syair (sejenis gandum) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis...

Jajan Yang Tersenyum

KH. Ali Khozin Djauhari (Gus Ali) putra dari Syech Achmad Djauhari Umar Pasuruan (penulis kitab manakib Jawahirul Ma'ani) Selasa (10/3/2020) menyambangi santri-santri Pondok Pesantren Nurul Qodiri. Beliau bersama dengan rombongan rawuh pada Senin malam & setelah selesai bersilaturahim, siang ini direncanakan langsung kundur ke Pasuruan menggunakan pesawat. Kepada para santri, beliau berpesan untuk selalu tersenyum. Dalam penjelasannya, yang menjadikan umat Nabi Muhammad SAW. berbeda dengan umat-umat yang lain adalah Tabassyum (tersenyum). Setelah memberikan wejangan untuk para santri, beliau bersaliman dengan seluruh santri putra & putri serta para pengurus Pondok Pesantren Nurul Qodiri. Terdapat sedikit keunikan yang terjadi dalam proses mukhasafah tersebut. Beliau Gus Ali memberikan jajanan yang ada di meja tamu seperti kurma, klanting, untir-untir, roti dll. Jajanan tersebut diberikan kepada seluruh santri yang bersaliman dengan beliau...

Nurul Qodiri Ku

Yg kutahu kau laksana gadis remaja, umur lima belas sedang masa pubertas Cantik rupawan berhati dermawan. Begitu mashur dan fisik yg subur .. Kau cukup mempesona Ramah tamah hingga semua insan terpana, Kau begitu rapih Hingga semua orang menjadikanmu yg terpilih Kau amat berakhlak santun Hingga semua jiwa sudi menuntun .. Aku tahu, engkau hanya satu dari beribu-ribu Namun aku tak mau tahu, Karena hanya kau yg slalu menyertai Do'a ku .. Aku hidup bersamamu, Aku hadir untuk mu, Aku hebat karena mu. ... Kau tetap tersenyum manis pada argumen miris, Bersabarlah wahai hati,  karena saat ini kau masih ber ekspresi, Kau masih membangun jati diri, Kau masih berjuang untuk dunia jika kau yg slalu di nanti. .. Kau masih cukup muda untuk gadis yg ternama. Kau masih cukup belia untuk gelar yg mulia. Namun aku sangat percaya, jika singgasana mu tengah menunggu mu sebagai pemiliknya. .. Kelak kau akan menjadi Ratu, Kau akan menjadi ibu dari anak-anak hebat mu. .. Tunggulah saja wahai hati, Akan ...